blog-img
21/12/2021

SMA Katolik Giovanni Kupang: Sekolah Ternyaman Mengasah Talenta

Riko Admin | Prestasi

Di bawah tema, Semangat Kreativitas Kaum Muda Di Tengah Krisis Pandemi, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, mengadakan Lomba Ansambel (campuran) musik dan cipta kreasi Puisi secara virtual, untuk tingkat SMA/SMK se-kota Kupang. Kurang lebih, sebanyak 10 SMA/SMK turut berpartisipasi dalam ajang ini.

Dari pengumuman dewan juri, SMA Katolik Giovanni Kupang, berhasil meraih juara pertama dalam lomba ansambel musik dan juara ketiga dalam lomba cipta kreasi puisi. Kedua prestasi yang diperoleh ini sungguhlah membanggakan secara khusus bagi keluarga besar SMA Katolik Giovanni Kupang. 

Dalam sebuah wawancara singkat Mediator.Givans.com dengan pendamping sekaligus pelatih musik Ansambel Richardus L.L. Klobor, diperoleh beberapa pernyataan bernilai positif. Menurut Charlie, demikian sapaannya, ini adalah sebuah kesempatan untuk mengekspresikan, menggali dan memupuk berbagai talenta peserta didik.

“Perlombaan ini merupakan ajang di mana kita bisa mengeksplor bakat atau talenta yang dimiliki oleh para siswa/i SMAK Giovanni Kupang,” tandas beliau.

Kesehariannya sebagai seorang Guru Kesenian di SMA Katolik Giovanni Kupang, Charlie, kemudian berbagi sedikit pengalaman terkait bagaimana meramu sebuah music yang lahir dari talenta siswa-siswi yang beragam tersebut.

“Tim ini baru baru saja kami bentuk setelah mendapat disposisi dari Romo Kepala Sekolah. Bersama guru seni budaya Adrianus A. Sara kami kemudian memadukan berbagai ide untuk merangkul dan melatih mereka, menghasilkan alunan musik yang bersifat menghibur. Proses yang dilalui tidak semudah membalikkan telapak tangan, ditambah lagi situasi pandemi saat ini menjadi problem tersendiri dalam menghimpun siswa-siswi yang mau berpartisipasi. Namun ini bukan menjadi penghalang, kami berdua kemudian bersepakat memanfaatkan jam pelajaran untuk membangun sebuah komunikasi untuk mendulang informasi dari peserta didik terkait hobi mereka dalam bidang musik. Cara ini terbukti ampuh sehingga kami mampu mendeteksi talenta anak yang sudah lama tidak terjamah,” tutur Charlie dan Andrian silih berganti.

Charlie dan Adrian mengakui sangat bangga dan senang terhadap proses yang telah mereka lalui bersama anak-anak. Mereka sangat tersentuh dengan semangat anak-anak. Menurutnya, perjuangan, pengorbanan dan dedikasi kami terasa lengkap saat menyaksikan langsung semangat mereka. Ini yang membuat kami bekerja dengan hati. 

“Tentunya, kami berharap pandemic segera berlalu dengan kisah-kisahnya. Agar kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang sudah diprogramkan bisa dilaksanakan. Dengan majunya kegiatan ekstrakurikuler, menjadi sebuah daya tarik bagi orang tua dan terutama siswa untuk memilih SMA Katolik Giovanni Kupang sebagai tempat mereka merajut mimpi,” jelas Adrian.

Indri Suni sebagai salah satu siswi pemenang lomba yang tergabung dalam tim ini, secara terpisah dimintai keterangan, oleh Mediator.Givans.com, mengungkapkan selama proses latihan kami sangat menikmati prosesnya, karena saat latihan kami sangatlah rileks dan santai tetapi tidak membuat kami lupa pada tujuan yaitu datang untuk berlatih. 

“Persiapannya sangat baik. Kami latihan setiap hari didampingi oleh pak Carlie dan pak Adrian. Latihannya dalam suasana santai tapi kami bisa serius sehingga cepat tanggap. Pak juga menyesuaikan dengan kita, jadi kita nyaman untuk latihan. Kendalanya pasti ada dalam setiap latihan misalnya, pada awal latihan kami sulit menyatukan irama musik satu dengan yang lainnya, karena ini merupakan jenis music ansambel campuran dari berbagai alat musik. Dan akhirnya kami terus berbenah dan menggapai apa yang kami perjuangakan,” cerita Indri.

“Perasaan saya sangatlah senang dan bangga. Saya juga sebenarnya sudah yakin dengan apa yang kami mainkan karena kami memiliki persiapan yang matang (terlepas dari membandingkan dengan sekolah lain). Sehingga menurut saya, hal itu pantas bagi kami, namun kami pastinya masih memiliki kekurangan-kekurangan. Maka dari itu, harapan saya kedepannya; semoga grub Ansambel ini terus berjalan dan lebih diperhatikan oleh sekolah sehingga kami juga tetap semangat dengan dukungan dari Romo maupun Bapak /Ibu guru. Selain itu, saya berharap agar grub Ansambel ini bisa terus mengikuti kompetisi-kompetisi lain selain tingkat kota Kupang yang tentunya memiliki level tantangan yang berbeda pula,” sambungnya.

Clara Mbulu tidak mau ketinggalan mengungkapkan kegembiraannya, ia mewakili sekolah dalam lomba musikalisasi puisi dan mendapat juara 3. 

“Setelah saya tahu bahwa tim bisa membawa pulang piala sebagai juara 1 dan 3, jujur saya senang. Apalagi dalam perlombaan kali ini puisi saya dipakai dalam ajang lomba yang bisa dibilang belum sebagus teman-teman lain. Tapi bersyukur sekali karena tim mempercayai puisi milik saya dan kami bisa membawa pulang piala sebagai juara 3 dan mengharumkan nama sekolah,” jelas Clara.

“Harapan saya terkhusus untuk Tim Musikalisasi Puisi semoga tetap mau dan tidak pernah berhenti belajar menjadi lebih baik dari ini dan semoga masih mau tampil untuk event besar mewakili sekolah kita. Mohon maaf karena untuk kali ini belum bisa membawa pulang piala sebagai juara 1. Tapi saya yakin semua akan punya proses,” janji Clara.

Bagikan Ke:

Populer