blog-img
03/04/2022

SMA K Giovanni Kupang Raih Prestasi pada  Olimpiade Rihand Creative VII 2022

Libertino Agusto Diaz | Prestasi

 

Mediator.Givans.com. SMA Katolik Giovanni Kupang kembali mendulang prestasi cemerlang dalam kompetisi Olimpiade Rihand Creative ke VII di mata pelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Perhelatan ini di sponsori oleh PT. Rihand Kreatif dan dilaksanakan secara online serta bersifat nasional, artinya melibatkan seluruh sekolah di Indonesia. Secara keseluruhan event Olimpiade Rihand Creative ke VII, SMA Katolik Giovanni Kupang memperoleh 3 medali emas, 14 medali perak, 6 medali perunggu, dan 3 medali peserta. Prestasi yang cukup membanggakan mengingat ini kali pertama SMA K Giovanni Kupang ikut ambil bagian.

Terkait proses pendampingan di masa pandemi ini tetap dilaksanakan baik secara online maupun offline  yang bertempat di SMA Katolik Giovanni Kupang dengan menjalankan prokes yang ketat. Setiap mata pelajaran memiliki koordinator tim yaitu, untuk mata pelajaran Ekonomi oleh ibu Agnes Sadipun, mata pelajaran Bahasa Inggris oleh ibu Maria Mensiana G. Atu, mata pelajaran Biologi oleh ibu Wihelmina Goma, dan mata pelajaran Matematika oleh Bapak Ian Orangola.

Masa-masa persiapan menjelang H-1, setiap koordinator memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam proses pendampingan, misalnya saja untuk mata pelajaran Ekonomi, siswa yang berpartisipasi berjumlah 5 orang, 2 orang dari kelas XI MIPA dan 3 orang dari kelas X IPS. Nanik Rahayu sedikit mengsharingkan pengalamannya kepada tim mediator terkait proses pendampingan yang ia lakukan.

“Bimbingan sudah kami lakukan secara intensif baik online maupun offline.  Strategi yang dipakai dalam proses bimbingan yakni mempersiapkan peserta didik sebelum lomba dengan mempelajari berbagai  jenis uraian soal dan juga contoh-contoh kasus berdasarkan kisi-kisi. Untuk bimbingan offline dilakukan setelah pulang sekolah. Pengalaman membimbing secara online tidaklah mudah, namun dengan telaten dan penuh kesabaran dalam memberikan arahan, serta membangun komunikasi yang intens, kami mampu mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa. Selain itu keseriusan anak-anak dalam mengikuti perlombaan mulai dari persiapan hingga hari H, serta dukungan penuh dari pihak sekolah maupun orang tua menjadi dorongan semangat untuk semakin memotivasi siswa menorehkan prestasi, sedangkan untuk pembimbing, pelecut semangat dalam memberikan pendampingan yang lebih maksimal dan sepenuh hati,” ungkap Nanik.

"Usaha dan kerja keras kami terbayar tuntas berkat hasil yang diperoleh saat pengumuman hasil kejuaraan. Peserta yang tergabung dalam Olimpiade Rihand Creative ke VII mata pelajaran Ekomoni mempersembahkan 2 medali perak, atas nama Valensia Angela Lay, dan Fangky Y. Nggallu. Sedangkan medali perunggu masing-masing dipersembahkan oleh Ave Maria Stela Barek Pati dan Imanuela Junior Henderina Buan, dan Teresa Plewang memperoleh medali peserta," jelasnya dengan bangga.

Sedangkan pada hasil perlombaan bidang Biologi juga menorehkan hasil gemilang. Peserta yang terdiri dari 5 orang  berhasil mendulang 1 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali peserta. Hasil ini tidak terlepas dari persiapan matang yang dilakukan pembina terhadap anak-anak.

“Waktu itu anak-anak lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan diri mengikuti KSN, Romo Kepala Sekolah menyampaikan bahwa ada kompetisi Olimpiade Rihand Creative ke VII tingkat nasional yang akan diadakan Bulan Maret, tim mata pelajaran biologi diminta agar mengambil bagian dalam kompetisi tersebut. Atas permintaan ini kami mengadakan persiapan tambahan untuk perhelatan Olimpiade Rihand Creative ke VII,” cerita Helmi .

“Karena pembelajaran saat ini bersifat tatap muka terbatas dengan kuota sebanyak 50 % dan peserta yang ikut dari kelas XI , maka selama bimbingan anak-anak diharapkan datang lebih awal ke sekolah sebelum kegiatan pembelajaran di kelas untuk shift siang. Waktu tersebut kami manfaat dengan semaksimal mungkin untuk bimbingan. Dan puji syukur kepada Tuhan Yesus bersama Bunda Maria, anak-anak dapat memperoleh hasil yang memuaskan,” lanjutnya.

Untuk kategori perlombaan bidang Biologi, Elisabeth C. Gonesco berhasil mempersembahkan emas, untuk medali perak diraih 3 siswa atas nama Agnes Leza, Isabella Hendrik, dan Sweet Ngur, serta Margareta Da Fonseca memperoleh medali peserta.

Hasil mentereng juga ditorehkan oleh tim Matematika arahan Ian Orangola. Dari 5 peserta yang diikut sertakan, 4 siswa kelas X dan 1 siswa kelas XI, berhasil mencatatkan perolehan 2 medali emas atas nama Antonio Wahi dan Raphael N. Thiehunan, 2 medali perunggu atas nama Crecensia Makin dan Chrisanti Tjung Lake, dan 1 medali peserta atas nama Jopetruzs Banase.

Prestasi ini tercapai berkat persiapan yang matang hasil racikan Ian Orangola. Ia mengungkapkan ada beberapa kesulitan yang mengganggunya namun dengan pengalamannya masalah ini mampu teratasi.

“Berbicara soal persiapan, kami melaksanakan  bimbingan selama satu minggu dan proses ini cukup terbantu dikarenakan sebelumnya telah dilakukan persiapan Kompetisi Sains Nasional yang diselenggarakan Kemendikbud. Jadi anak-anak sudah punya bekal walaupun pembelajaran masih dalam situasi pandemi. Sehingga bimbingan tetap berjalan dengan baik setelah jam pembelajaran.

“Saya selaku guru pendamping harus bekerja ekstra untuk membimbing anak-anak karena materi lomba atau kisi-kisi yang diberikan pihak panitia Rihand Creative mencakup seluruh materi SMA yaitu materi kelas X, XI dan XII. Tetapi Ini bukan menjadi alasan untuk berkeluh kesah melainkan menjadi motivasi bagi saya selaku guru pendamping dalam mempersiapkan anak-anak untuk bertanding,  dikarenakan 5 peserta yang saya bimbing, 4 siswa masih duduk di bangku kelas X dan 1 peserta kelas XI. Nah, disinilah masalahnya, anak-anak kelas X, penguasaan materinya masih 30% dari keseluruhan materi di SMA. Namun demikian, mereka sangat kepercayaan diri dan bersemangat untuk berpartisipasi  dalam perlombaan ini yang terlaksana secara online pada Sabtu, (26/03/2022) via zoom. Hingga pada akhirnya, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Dengan kerja keras dari kelima peserta, puji Tuhan hasil yang didapat pun sangat memuaskan dan tentunya ada rasa bangga terhadap anak-anak ini karena mampu mengharumkan nama lembaga di kancah nasional,” sambung Ian.

Tidak mau ketinggalan mengukir prestasi, siswa-siswa yang juga turut berpartisipasi dalam Olimpiade Rihand Creative VII untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, turut menyumbangkan beberapa medali yaitu, 9 peserta memperoleh medali perak atas nama Raul Konay, Teresha Diaz, Wening Liunokas, Marlin Taopan, Amanda Pandie, Benedicta Djedoma, Ariel Pello, Maria Nahak, dan Constantine Haryanto, dan 2 orang peserta lagi memperoleh medali perunggu atas nama Gabrielle Yap dan Yohanes Liliweri.

“Selama proses bimbingan, kami fokus pada pembahasan soal terkait kisi-kisi yang diberikan penyelenggara. Setiap 3 kali dalam seminggu kami melakukan bimbingan yang berlangsung setelah kbm atau sebelum pelajaran, sefleksifek mungkin dengan menyesuaikan waktu pembelajaran peserta.,” ungkap Miss Atu.

“Teknis pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring dan peserta mengikutinya dari rumah masing-masing dikarenakan waktu pelaksanaan lomba jatuh pada hari Minggu. Peserta juga mengikuti seremonial pembukaan pada hari Sabtu dengan cara menyesuaikan waktu peserta namun tidak boleh melewati batas pengumpulan yang sudah ditentukan,” lanjut Miss Atu.

“Kesan saya sebagai pembimbing senang dan bangga atas kepercayaan yang diberikan mengikuti perlombaan ini. Lomba ini pertama kalinya diikuti oleh sekolah dan khususnya dalam bidang Bahasa Inggris. Tentunya menjadi pengalaman menarik sekaligus berkesan karena dapat berpartisipasi dalam kompetisi secara nasional, kemudian bisa bersaing dengan peserta  dari sekolah-sekolah seluruh Indonesia, ditambah lagi, memperoleh hasil yang tidak begitu mengecewakan,” jelasnya.

Miss Atu juga mengakui bahwa peserta didiknya  saat ini memiliki kemampuan yang baik dalam bidang Bahasa Inggris. Jika dilatih terus dengan dorongan motivasi yang tepat maka kemampuan tersebut dapat membawa dampak positif bagi pengembangan diri dalam proses pembelajaran maupun masa depan mereka.

Akhir wawancara, ada beberapa poin penting yang hendak disampaikan terkait ajakan menimbah ilmu di lembaga civitas pendidikan SMA K Giovanni Kupang yang disampaikan oleh para pendamping yaitu; (1) SMA K Giovanni Kupang sebagai lembaga pendidikan, tidak hanya fokus pada bidang akademik saja, namun juga pengembangan karakter dan minat peserta didik dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, (2) SMA K Giovanni Kupang, lembaga pendidikan yang memberi banyak peluang untuk anak-anak agar dapat mengembangkan prestasi baik akademik maupun nonakademik yang nantinya bisa menjadi modal melanjutkan pendidikan lanjutan, (3)  SMA K Giovanni Kupang menjadi lembaga yang sangat update terkait informasi-informasi perlombaan pengembangan minat dan bakat baik lokal maupun nasional, dan (4) SMA K Giovanni Kupang masih kuat akan budaya belajar, disiplin dan inovatif di tengah arus globalisasi.

(MDTR/GD)

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Ke:

Populer