Serfin Badj: Guru, Pejuang, dan Cahaya yang Tak Pernah Redup
Di dunia yang terus bergerak, di antara generasi yang datang dan pergi, ada satu hal yang tetap—dedikasi seorang guru yang tak pernah luntur oleh waktu. Drs. Serfin Badj adalah bukti nyata bahwa pengabdian bukan sekadar tugas, melainkan panggilan jiwa. Sejak tahun 1997, beliau telah mengabdikan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru Bahasa Inggris, membentuk ribuan anak menjadi manusia yang siap menghadapi dunia. Dua puluh delapan tahun telah berlalu, namun semangat dan keteguhan beliau tetap sekuat hari pertama menginjakkan kaki di ruang kelas.
Menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Seperti seorang pandai besi, ia harus menempa besi mentah dengan pukulan yang keras agar menjadi pedang yang tajam. Tak semua murid memahami ini pada awalnya—ada yang mengeluh, ada yang merasa terbebani, ada yang bahkan mencoba melawan. Namun, waktu selalu menjadi hakim yang adil. Mereka yang dulu menentang, kini berterima kasih. Mereka yang dulu merasa dipaksa, kini menyadari bahwa tanpa didikan yang keras, mereka tidak akan menjadi seperti sekarang.
Dalam hidupnya, Bapak Serfin Badj bukan hanya seorang guru di sekolah, tetapi juga seorang ayah bagi tiga orang anak yang ia besarkan dengan nilai yang sama—kejujuran, kerja keras, dan keteguhan hati. Sebagai seorang ayah, beliau tahu bahwa dunia ini tidak akan memberi kemudahan bagi siapa pun. Maka, ia membekali anak-anaknya bukan dengan kemewahan, tetapi dengan keteguhan, bukan dengan jalan pintas, tetapi dengan prinsip yang kokoh.
Dua puluh delapan tahun mengajar, bukan hanya ilmu yang ia tanamkan, tetapi juga karakter. Di saat dunia semakin mengedepankan kenyamanan, beliau tetap berpegang pada nilai disiplin. Di saat banyak yang menyerah pada kemudahan, beliau tetap menuntut kerja keras. Pendidikan baginya bukan sekadar soal lulus atau tidak lulus, tetapi tentang bagaimana seseorang bertahan dalam kehidupan.
Hari ini, di usia ke-60, beliau masih berdiri tegap, tetap menjadi lentera bagi mereka yang mencari arah. Kepala Sekolah RD Stef Mau bersama para guru dan pegawai SMA Giovanni datang untuk memberi penghormatan, bukan hanya karena beliau adalah rekan kerja, tetapi karena beliau adalah sosok yang dihormati, seorang yang telah mengukir jejak panjang dalam dunia pendidikan.
Dalam lautan manusia, ada yang datang dan pergi, ada yang melupakan dan dilupakan. Tetapi seorang guru sejati seperti Bapak Serfin Badj akan selalu hidup dalam ingatan, dalam keberhasilan murid-muridnya, dalam nilai-nilai yang ia tanamkan. Waktu boleh terus berjalan, tetapi jejak beliau akan tetap tertinggal.
Selamat ulang tahun, Bapak Serfin Badj. Semoga usia semakin mengukuhkan perjalananmu, semoga semangatmu terus menyala, dan semoga engkau selalu menjadi cahaya bagi mereka yang masih mencari jalan.NN"