Mediator.Givans.com. SMA Katolik Giovanni Kupang dalam mendukung program pemerintah yakni menguatkan pendidikan karakter, maka dilaksanakan kegiatan ret-ret tahunan untuk siswa-siswi kelas XII. Refleksi dan Pengelolaan Diri di Rumah Ret-ret Biara Susteran SSps, Bello terbagi dalam 3 Gelombang yaitu gelombang pertama dimulai dari Minggu (30/10-01/10), gelombang kedua pada Selasa, (01-03/10), dan gelombang ketiga pada Kamis, (03-05/10).
Gelombang pertama bertolak dari sekolah sekitar pukul 14.00 Wita dengan 4 bus, beriringan menuju lokasi Ret-ret. Setelah sampai dan sejenak beristirahat, peserta langsung dibagi-bagi ke asrama-asrama sebagai tempat peristirahatan.
Sejenak siswa-siswi mempersiapkan diri sebelum Misa Pembukaan yang akan dilaksanakan di Kapela Biara Susteran SSps Bello.
Misa pembukaan ret-ret dengan tema, "Refleksi dan Pengelolaan Diri Membentuk Karakter Menjadi Pribadi Tangguh, Beriman, Beraklak, Berbudaya, dan Berilmu," secara langsung dipimpin oleh Romo Stefanus Mau, Pr bersama Romo Frengki Kopong, Pr.
Dalam kata sambutan seusai misa pembukaan Romo Stef Mau, Pr, menyampaikan maksud dibalik kegiatan rohani ini dilakukan adalah untuk pengolaan diri para siswa yang berdampak pada pembentukan karakter bukan hanya beralas dalam ilmu pengetahuan.
"Anak-anak didik kami, melalui proses pendidikan, mereka senantiasa dipersiapkan untuk nantinya kembali ke dalam masyarakat. Masyarakat membutuhkan mereka untuk membangun peradaban. Peradaban yang besar haruslah berdiri pada landasan karakter yang kuat. Kegiatan ini lahir karena kebutuhan masyarakat," jelas Romo Stef.
Beliau melanjutkan," pengenalan diri menjadi kunci yang akan coba digali sepanjang ret-ret ini. Melalui momen bertolak lebih dalam (menarik diri dari hiruk pikuk kehidupan), siswa didorong untuk merefleksikan hidup. Hingga pada satu titik menemukan diri, melangkah, mulai berkomitmen mengubah diri, dan mempunyai tujuan untuk menjadi apa di masa yang akan datang."
"Momen ini tidak terbatas kepada pengenalan iman Kristiani namun sebagai momen refleksi diri untuk menemukan jati diri. Mampu mengolah pola pikir, rasa, dan perilaku. Sehingga dalam proses perkembangan, mereka tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan seimbang”.
Peserta ret-ret gelombang pertama ini akan langsung diberikan materi oleh Romo Frengki Kopong, Pr. Dalam setiap bimbingan, beliau selalu mengarahkan peserta untuk mulai memikirkan masa depan mereka dengan syarat harus menanggalkan perilaku-perilaku yang bisa menggagalkan impian mereka.
Kegiatan ini tidak semata-mata memberikan pencerahan melalui teori-teori namun diselingi dengan praktek-praktek yang mampu menyadarkan siswa, menumbuhkan kepercayaan siswa, dan menghapus karakter-karakter buruk mereka.
Kegiatan yang dimaksudkan adalah fragmen yang berangkat dari pengalaman hidup mereka sendiri.
Teknis pelaksanaan kegiatan ini yaitu pertama-tama akan diberi arahan terkait tugas mereka. Peserta kemudian dibagikan kertas karton bersama pensil pewarna. Kemudian siswa diminta memikirkan cita-cita mereka, bagaimana menggapai, dan juga hal-hal negatif apa yang akan menghalanginya. Selesai menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk gambar, selanjutkam mereka diminta menampilkan fragmen yang berisi namun kocak. Seketika suasana aula kegiatan sangat riuh selama pementasan fragmen tiap kelompok.
Pada akhir dari kegiatan ini dilaksanakan rekonsiliasi, sebuah kegiatan pemulihan hubungan yang sempat renggang baik dalam relasi dengan Tuhan, orang tua, teman, dan juga sesama.
Pada misa penutupan, Selasa (01/11/2022), Romo Frengki Kopong,Pr, mengungkapkan kekagumannya terhadap siswa-siswi SMA Katolik Giovanni yang senantiasa mengingatnya seusai kegiatan ret-ret ini. Ia selalu disapa saat berjumpa di tempat-tempat umum. Ini menjadi kebanggaan bagi beliau yang sosoknya senantiasa membekas di hati dan sanubari mereka.
(MDTR/GD)
#ntt #nttbangkit #nttsejahtera #dinaspkntt #restorasipendidikan
#smakgiovannikupang
#yaswarikak
