blog-img
02/11/2022

Lomba Film Pendek UPTD Museum NTT, SMA Giovanni Raih Juara 1

Libertino Agusto Dias | Prestasi

Mediator.Givans.com. Program pemerintah daerah dalam meningkatkan khazana budaya NTT dalam hal ini UPTD Museum Dinas dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, diwujud nyatakan dengan menyelenggarakan Lomba Film Pendek dengan Tema Tradisi Menginang di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

SMA Katolik Giovanni Kupang turut menjadi peserta dengan mengirimkan 1 tim yang terdiri dari 5 peserta didik dan 2 pendamping yaitu, (1) Jopetruzs Banase (XI MIPA 5), (2) Fernando Christiano Bere Mau (XI IPS 4), (3) Leony Elfege Dafra Kajul (XI IPS 4), (4) Edmund Ata-Burke (XII IPS 4), dan (5) Novreendlly Rudhiastin Alfa Putra Ufi (XII MIPA 3), kelima peserta ìni didampingi oleh Libertino Agusto Dias, S.Pd dan Stanislaus Kusi Konis, S.Pd.

Tim ini berhasil memproduksi sebuah film pendek dengan Judul Mengenal "mamah" dan "okomamah" Suku Dawan (Timor) dan berhasil dinobatkan sebagai pemenang pertama perlombaan Film Pendek.

Hasil garapan ini tidak sekedar menghasilkan tontonan yang memanjakan mata namun tersirat akan makna dan nilai-nilai kebudayaan dalam kaitannya dengan tradisi masyarakat.

Kegiatan Lomba berlangsung selama dua hari (Kamis dan Jumat, 20 & 21/10) di Aula UPTD Museum Daerah Provinsi NTT. Pada pelaksanaan Lomba hari kedua peserta siswa SMA dan SMK dari 3 sekolah yakni SMKN 7 Kupang, SMKN 1 Kupang dan SMA Katiolik Giovanni Kupang. Sedangkan 3 sekolah lain yang sudah mendaftarkan diri batal tampil.

Mekanisme lomba hari kedua sama seperti hari pertama yakni didahului oleh pemutaran film pendek dari masing-masing sekolah peserta. Dewan Juri pada hari kedua masihlah sama yakni Piter Kembo (Budayawan), Sandra Umbu Datta (Akademisi) dan Falvianus Rato (Akademisi) memberikan penilaian terhadap hasil video berdasarkan kriteria yang dinilai mulai dari aspek konten video, teknik perekaman, isi yang ingin disampaikan.

Pada hari kedua sekaligus pengumuman pemenang lomba dari 2 kategori peserta yakni Perguruan Tinggi dan SMA/SMK dan penerimaan hadiah, SMA Katolik Giovanni Kupang memperoleh juara 1 disusul peserta dari SMKN 7 Kupang, dan SMKN 1 Kupang.

Judul film Peserta SMA Katolik Giovanni Kupang yaitu “Mengenal Mamah dan Okomamah Suku Dawan” yang menceritakan tradisi Mamah (makan) Sirih Pinang dan tradisi Okomamah dalam kebudayaan suku Dawan (Timor)

Dalam video ditampilkan berupa fragmen pendek yang diperankan salah seorang guru pria dan 5 siswa SMA Katolik Giovanni dari perspektif tradisi menginang dalam penyambutan tamu serta Okomamah.

Juri 1, Flavianus Rotu mengapresiasi usaha peserta yang sudah berusaha menggali makna, maksud tujuan dari Mamah dan Okomamah dalam suku Dawan walaupun belum mendalami karena durasi waktu yang memang pendek.

Menurut Flavianus, harusnya pelakon memamah sirih pinang sebagai penghargaan pada tuan rumah. Konsep menginang harusnya diwujudkan dengan lakon menginang dalam videonya. Menurutnya, video ini jika untuk melengkapi pelajaran sejarah sangat bagus tapi jika ini diperlombakan maka judul harus dilakokan dalam isi video. Namun secara keseluruhan, beliau mengapresiasi usaha peserta dalam membuat video original bahkan diperankan oleh guru dan siswa SMA Katolik Giovanni Kupang.

Sementara Akademisi Sandra Umbu Deta mengatakan usaha peserta sudah bagus dalam mewujudkan kecintaan terhadap budaya NTT tapi peran setiap tokoh dalam film pendek belum penuhnya dilakonkan. Sebaiknya, ada pembagian peran sesuai karakter.

Sementara budayawan, Piter Kembo memberi pendapatnya bahwa terkait isi videonya secara fiksi masih belum berani memasukkan teks. Sebenarnya film ini hampir klimaks tetapi karena tidak ada peran memakan sirih pinang sesuai judul maka sebenarnya film ini sudah cukup bagus.

Kelemahan lain yakni pembluran gambar yang pada moment tertentu seharusnya dibutuhkan fokus gambar, rance kamera tidak fokus.

Berdasarkan interview bersama tim yang oleh Novren Ufi

Jo Banasena, salah satu peserta yang sempat dimintai keterangan selepas pengumuman hasil lomba, mengungkapkan rasa bangga dan senang bisa menjadi juara. 

"Ini pengalaman pertama saya mengikuti lomba dan memperoleh juara, tentunya ada kegembiraan dan rasa bangga tersendiri. Film ini kami garap selama kurang lebih 1 mingguan (13-19/10/2022). Namun dengan kerja sama tim yang solid, kami berhasil mempersembahkan hasil karya yang bagus." jelas Jo.

Nada serupa juga diungkapkan oleh Edmund Ata Burke saat bertemu di ruang kerja SMA Katolik Giovanni Kupang, bahwa ada sukacita karena event yang ia ikuti sesuai dengan cita-cita yang akan ia raih.


"Saya sangat bergembira karena diberikan kesempatan untuk berprestasi. Saya mengharapkan semoga nantinya event-event seperti ini saya masih diberi kepercayaan lagi," tutur Edmund.

Pada tingkat lanjutan, UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur akan menyelenggarakan festival film mengangkat tema-tema budaya sebagai usaha melestarikan khazana budaya dengan cara yang elegan dan moderen.

(MDTR/GD)

#ntt #nttbangkit #nttsejahtera #dinaspkntt #restorasipendidikan 
#smakgiovannikupang
#yaswarikak

Bagikan Ke:

Populer