Perantara . Givan . com . menjaga budaya disiplin di lingkungan SMA Katolik Giovanni Kupang, pihak sekolah terus berbenah guna memberikan efek jerah bagi siswa-siswi yang kurang tertib. Di bawah komando Wakasek kesiswaan Drs. Serfìnus Badj bersama anggotanya melaksanakan penertiban setiap pagi sebelum proses pembelajaran.
Sistem kerja tim kesiswaan terkait, mereka dibagi dalam beberapa kelompok piket yang mengukur aktivitas pada pagi hari.
“Dimana setiap hari pada jam 07.00 WITA akan dilangsungkan doa pagi dan siswa diharapkan berada di lingkungan sekolah sebelum jam 07.00 WITA dan jika siswa-siswi yang datang melewati waktu toleransi jam 07.20 WITA, siswa yang bersangkutan dinyatakan terlambat dan siap menghadapi sanksi berdasarkan kebijakan dari sekolah. Untuk keterlambatan siswa, tim kesiswaan menyatukan secara langsung dan melakukan rekapan,” jelas Serfin selaku Wakasek Kesiswaan.
Terkait sanksi yang disampaikan Ian sebagai salah satu anggota dari tim kesiswaan bahwa pihak sekolah telah merevisi sanksi bagi siswa-siswi yang terlambat.
“Pada siswa awalnya dari pihak sekolah memulangkan mereka namun nyatanya tidak memberikan efek jerah dan ada beberapa yang menggunakan momen ini untuk wara-wiri mengenakan seragam sekolah. Maka untuk saat ini kami wajib tidak lagi memulangkan mereka tetapi mengarahkan mereka untuk membersihkan lingkungan sekolah agar bisa menumbuhkan kecintaan mereka terhadap mereka. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 15-30 menit. kemudian diarahkan ke perpustakaan untuk selanjutnya membuat refleksi sebanyak 5 halaman yang nantinya diserahkan kepada tim untuk diperiksa. Jika masih terlambat, siswa akan dipanggil orangtuanya untuk bersama pihak sekolah melakukan pembinaan,” ungkap Ian.
Tujuan dari kebijakan ini dibuat pada dasarnya untuk mengembalikan kesadaran siswa untuk selalu disiplin. Selain itu, siswa mulai mengenal dirinya melalui kegiatan literasi dengan membuat refleksi dan melatih siswa-siswi ini untuk mencintai lebih banyak lingkungan tempat mereka menuntut ilmu.
“Semoga dengan kebijakan ini siswa-siswi kami bisa lebih tertib untuk datang ke sekolah, mencintai lingkungan, dan lebih mengenal diri serta mencintai diri mereka,” beber Ian.
Salah satu siswa yang sempat dimintai keterangan terkait hal ini, ia mengungkapkan sanksi terkait yang diberikan, baginya cara ini menjadi media pembelajaran yang bisa melatih diri kita menjadi lebih baik untuk mencintai lingkungan dan diri sendiri.
( MDTR / GD )
#ntt #nttbangkit #nttsejahtera #dinaspkntt #restorasipendidikan #smakgiovannikupang