blog-img
11/04/2022

SMA Katolik Giovanni Melaksanakan Sosialisasi Kurikulum Belajar dan TAGANA

Libertino Agusto Dias | Pendidikan

Mediator.Givans.com. SMA Katolik Giovanni Kupang disela-sela menyambut libur Paskah, melaksanakan dua kegiatan sekaligus yaitu sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka dari tanggal 11-12 April 2022, dan  sosialisasi Tagana Masuk Sekolah yang diprakasai oleh Kementrian Sosial RI, Senin, (11/04).

Kegiatan sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka secara langsung dibuka oleh Romo Kepala SMA Katolik Giovanni, bertempat di Rungan Guru. Romo Stef yang berkesempatan menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan, mengungkapkan tujuan dan maksud kegiatan ini dibuat adalah untuk meningkat mutu dan persiapan menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Kiranya kita mampu bekerja sama dan berubah sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Kegiatan hari ini sebagai langkah awal mempersiapkan diri menerapkan Kurikulum Belajar di civitas akademika SMA Katolik Giovanni di masa yang akan datang. Komitmen sekolah kita yaitu akan selalu terbuka terhadap perubahan yang bersangkutan dengan pendidikan. Sudah sejak 2003 sekolah ini selalu mengambil bagian dalam kegiatan pemerintahan. Untuk itu, hari ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Romo Stef.

“Mari, bapak/ibu guru untuk meluangkan waktu dan membuka hati dalam proses kegiatan hari ini, sebagai langkah persiapan penerapan Kurikulum Merdeka secara mandiri,” lanjut Romo Stef.

Kegiatan sosialisasi ini secara langsung dibawakan oleh bapak Suwandi, S.Pd, M.Pd bersama Ibu Dra. Tiwi Sri Utami, M.Hum. Materi yang dibawakan terkait Sekolah Penggerak, Kurikulum Merdeka, dan Merdeka Belajar.

“Kegiatan ini sifatnya hanya sosialisasi saja. Memberikan pemahaman kepada bapak dan ibu guru terkait Sekolah Penggerak, Kurikulum Merdeka, dan juga Merdeka Belajar. Ini bisa menjadi bekal jika nantinya sekolah ini benar-benar menerapkan ketiga hal di atas,” jelas Suwandi.

“Pendidikan harus dirancang agar memberikan kenyamanan bagi peserta. Kenyamanan ini didukung dengan cara sekolah mengakali keadaan dan situasi yang menciptakan keadaan tersebut. Tantangan dalam dunia pendidikan yang dimaksud adalah, keadaan lingkungan ekosistem, guru, pedagogik, kurikulum, dan sistem pendidikan. Pengajaran yang dibuat haruslah berorientasi pada siswa, artinya harus sesuai dengan minat dan bakat dari peserta didik,” tegas Suwandi.

Kegiatan lain yang juga terjadi hari ini, Senin,(11/04), Tagana Masuk Sekolah oleh Kementrian Sosial RI yang diselenggarakan di aula SMA K Giovanni Kota Kupang.

Dalam sambutannya, pimpinan SMA Katolik Giovanni yang diwakili oleh Wakasek  Humas, Drs. Yohanes Lelan mengungkapkan rasa syukurnya kepada pemerintah melalui Kementerian Sosial RI, yang memberikan perhatian kepada  SMAK Giovanni berupa pelatihan pencegahan bencana.

“Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasi dan melatih siswa-siswi bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain ketika terjadi bencana. Ada bermacam-macam bencana yakni gempa bumi, banjir dan angin Taufan,” ujar Jhon.

“Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) dilaksanakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, melalui Dinas Sosial Provinsi wilayah kerja Kota Kupang. Hadir dalam kegiatan ini mulai dari Tim Dinas Sosial Provinsi, Tim Dinas Sosial Kota Kupang, Komite Sekolah,  bapak dan ibu guru, dan siswa-siswi SMA K Giovanni Kupang. Peserta seluruhnya berjumlah 100 orang yang terdiri dari siswa 80 orang, orang tua/komite 10 orang, dan bapak dan ibu guru pegawai berjumlah 10 orang,” tutur Jhon Lelan selaku koordinator kegiatan.

(MDTR/GD)

#ntt #nttbangkit #nttsejahtera #dinaspkntt # restorasipendidikan #smakgiovannikupang

Bagikan Ke:

Populer